Kamis, 04 November 2010

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LOGAM BERAT


Sumber-Sumber Pencemaran Logam Berat :

Sumber pencemaran logam berat dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber alami dan sumber buatan.
Sumber alami :
1. Berasal dari daerah pantai (coastal supply), yang bersumber dari sungai, abrasi pantai oleh aktifitas gelombang.
2. Berasal dari logam yang dibebaskan oleh aktivitas gunung berapi dan logam yang dibebaskan oleh proses kimiawi.
3. Berasal dari lingkungan daratan dan dekat pantai, termasuk logam yang ditransportasi oleh ikan dari atmosfir berupa partikel debu.

Sumber buatan :

Logam-logam berat yang dibebaskan oleh proses-proses industri atau kegiatan pertambangan.
Pengaruh Logam Berat Terhadap Kesehatan Manusia :
Beberapa jenis logam yang termasuk katagori logam berat antara lain sebagai berikut : Alminium (Al), Antimony (Sb), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Cobalt (Co), Cufrum (Cu), Ferrum (Fe), Manganese (Mn), Merkuri (Hg), Molybdenum (Mo), Salenium (Se), Silver (Ag), Tin (Sn), Plumbum (Pb), Vanadium (V) dan Zinc (Zn).
Logam berat seperti ; Merkuri (Hg), Cadmium (Cd), Plumbum (Pb), Chromium (Cr), Cufrun(Cu), Cobalt (Co) sangat berbahaya bila kadarnya yang terlarut dalam tubuh manusia cukup tinggi atau melebihi ambang batas baku. Logam-logam berat ini bersifat sangat toxic (beracun) yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui beberapa cara yaitu dari makanan, melalui pernafasan dan penetrasi melalui kulit.

Uraian Beberapa Logam Berat yang Sangat Berbahaya.

Merkuri (Hg)
Minamata, adalah teluk yang berada di sebelah Barat Daya Kyushu Jepang. Pada tahun 1953 , banyak masyarakat nelayan di wilayah tersebut menderita penyakit aneh seperti ; terjadi kelemahan otot , kehilangan penglihatan, daya dengar menurun, mulut terasa tersumbat, gusi membengkak, ketidakseimbangan fungsi otot, lumpuh, bahkan banyak yang meninggal mendadak. Awalnya penyakit tersebut tidak diketahui penyebabnya, tetapi tahun 1959 setelah melalui penelitian diketahui bahwa penyebab penyakit tersebut di atas akibat masyarakat mengkonsumnsi ikan laut, kerang, kepiting dan jenis biota laut lainnya yang terkontaminasi oleh logam berat jenis Merkuri (Hg) hasil limbah Industri Petrokimia Chiso Minamata Factory. Penyakit akibat tercemar logam berat merkuri terkenal dengan nama “ Minamata “ (Fujiki, 1972).Merkuri dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, sebab timbunan Hg yang paling banyak dalam organ tubuh manusia terdapat pada hati dan ginjal. Selain itu garam organik merkuri HgCl2 bersifat korosif terhadap usus dan paling berbahaya untuk merusak jaringan otak.
Cadmium (Cd)
Tahun 1947, masyarakat Jepang yang berdiam di pinggiran sungai Jintsu, Toyama, juga terjangkit penyakit yang aneh semacam penyakit rematik. Biasanya penyakit nyeri tulang ini disebut penyakit “ Ita-ita “.
Tahun 1968 setelah para ahli melakukan penelitian diketahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh racun limbah logam Cadmium (Cd) dari Perusahaan Tambang Mitsui dan Perusahaan Pemisahaan Logam Kamioka.
Racun Cadmium (Cd) awalnya dimulai dengan perubahan warna kuning pada gigi, kemudian diikuti gangguan pada rongga hidung, bersin, hilangnya indra penciuman, dan mulut menjadi kering. Tanda-tanda yang paling khas dari penyakit ini adalah nyeri pada punggung dan otot kaki. Logam berat Cadmium paling banyak dalam bentuk Cd bervalensi H, yang berikatan dengan gugus anorganik (halida, oksida, sulfida). Cadmium (Cd) dengan gugusan karbonat, sulfida dan hidroksida mempunyai kelarutan yang sangat rendah sehingga Cadmium (Cd) di lingkungan perairan banyak terdapat dalam sedimen.
Cadimium (Cd) biasanya dihasilkan sebagai produk industri seng dan keperluan industri tambang lainnya dan dapat ditemukan pada : (1) endapan sulfide terutama biji seng;(2) endapan biji timbal dan tembaga ;(3) batu bara yang mengandung belerang tinggi.
Plumbum (Pb)
Plumbum (Pb) yang lebih dikenal nama Timbal atau timah merupakan salah satu logam berat yang beracun bagi manusia. Timbal dapat masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan dan air yang terkontaminasi dengan Plumbum (timbal). Keracunan Plumbum (Pb) biasanya diakibatkan oleh terjadinya akumulasi logam berat tersebut di dalam tubuh manusia yang akan menyebabkan penyakit anemia, kerusakan susunan saraf pusat dan ginjal. Tanda klasik dari kercunan logam Plumbum (Pb) adalah ataxia, koma dan gangguan pada pergerakan. Di samping pengaruh-pengaruh di atas racun Plumbum (Pb) diketahui juga berpengaruh terhadap sistem reproduksi. Plumbum(Pb) digunakan untuk Industri peralatan yang berbahan kuningan, pipa air minum, produk mainan dan lapisan kaca keramik dan porselin.
Chromium (Cr)
Logam Chromium (Cr) juga beracun bagi manusia. Pengaruh racun ini pada awalnya juga diketahui di Jepang pada tahun 1960, dimana masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pabrik Kiryama, Nippon-Denko Concern di Pulau Hokkaido banyak menderita penyakit kanker paru-paru. Awalnya penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, setelah melalui penelitian ternyata Kesehatan Lingkungan 2 of 5
penyakit tersebut diketahui sebagai akibat dari masyarakat menghirup limbah debu Industri tersebut di atas yang mengandung Chromium Bervalensi IV (Cr+4) dan (Cr+6).
Cufum (Cu) / Tembaga
Logam berat ini merupakan salah satu logam esensial yang dibutuhkan oleh manusia untuk metabolisme besi dalam hemoglobin, akan tetapi karena logam Cu dapat terakumulasi di dalam jaringan tubuh maka apabila konsentrasi logam ini sangat besar akan meracuni manusia. Pengaruh racun yang ditimbulkan yaitu muntah-muntah, rasa panas di daerah lambung dan mencret, kemudian disusul dengan nekrosi hati dan koma. Penyebabnya adalah kegiatan pertambangan biji tembaga.
Cobalt (Co)
Logam Cobalt sebenarnya dibutuhkan manusia dalam jumlah yang sangat sedikit untuk proses pembentukan butir darah merah. Cobalt (Co) dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh melalui Vitamin B12 yang masuk ke tubuh manusia. Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang lemah. Wabah keracunan Cobalt pernah terjadi di Amerika tahun 1964-1966 di kota Nebraska dan Ohama. Masyarakat kedua kota tersebut mengalami gagal jantung. Penyebabnya adalah beberapa Industri menggunakan Cobalt (Co) dalam proses produksi misalnya : produksi minuman kaleng.
Issue Pencemaran Terkini :
Pencemaran akibat logam berat yang ramai dibicarakan belakangan ini hanya terfokus pada Merkuri (Hg), contoh dugaan pencemaran logam berat di Teluk Buyat oleh PT. Newmont Minahasa Raya, dimana beberapa kalangan ahli dibidangnya membuat kesimpulan yang masih bersifat asumsi-asumsi bahwa Kasus Minahasa tidak sama dengan Minamata, jelas tidak sama. Bila melihat histori kasus Minamata Jepang, pencemaran limbah logam berat oleh Industri Petro Kimia Chiso Minamata Factory dimana limbah yang terlarut di teluk Minamata dominan mengandung limbah Merkuri (Hg), sedang aktifitas di Minahasa adalah kegiatan pertambangan, yang tentunya jenis limbahnya akan berbeda dengan Industri Petro Kimia.
Logam berat buatan akibat limbah industri atau atau aktifitas lainnya seperti yang telah diuraikan sebelumnya dimana limbah yang mencemari lingkungan dapat saja jenis logam lainnya, yang kemungkinan akibat yang ditimbulkan sama dengan dampak dari limbah Merkuri (Hg). Komparasi tentang pencemaran lingkungan akibat logam berat yang terjadi di belahan dunia sebenarnya sudah dapat dijadikan dasar untuk mengkaji bahwa jenis Industri A,B,C, kecenderungannya akan menghasilkan limbah jenis X,Y,Z, sehingga kita tidak salah dalam menyimpulkan dampak penting yang sebenarnya terjadi.
Logam berat yang tercemar ke lingkungan, dampak penting yang ditimbulkan khususnya terhadap penyakit ada kesamaan antara satu dengan yang lainnya, sehingga sangat membutuhkan ketelitian untuk memastikan jenis-jenis logam berat yang tercemar. Asumsi-asumsi pencemaran yang ramai dibicarakan saat ini hanya selalu terfokus pencemaran logam berat di air. Pada hal masih ada media pencemaran jenis lainnya yang sama dampaknya bagi kesehatan seperti pencemaran logam berat di udara, pencemaran daratan.
Evaluasi Dampak Penting Terhadap Lingkungan
Kebijakan, sasaran dan target suatu perusahaan seharusnya berdasarkan pada pengetahuan tentang aspek lingkungan dan dampak penting terhadap lingkungan yang berkaitan dengan aktifitas, produksi dan jasa. Identifikasi Dampak Penting yang terkait dengan lingkungan merupakan proses untuk menentukan dampak positif dan negatif dari kegiatan perusahaan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Proses ini mencakup peraturan perundang-undangan, hukum termasuk di dalamnya keselamatan, kesehatan lingkungan.
Evaluasi dampak penting meliputi ; skala dampak pencemaran lingkungan, beratnya dampak terhadap lingkungan, kemungkinan yang terjadi akibat dampak pencemaran, lamanya dampak pencemaran lingkungan, implementasi peraturan perundang-undangan, kesulitan dalam mengubah dampak lingkungan, biaya diperlukan untuk mengubah dampak, kepedulian pihak yang terkait dengan lingkungan, pengaruh pandangan masyarakat terhadap perusahaan.
Aspek Lingkungan yang Harus Diperhatikan
Aspek-aspek dampak lingkungan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan mulai dari tahapan perencanaan, produksi dan pasca produksi adalah :
1. Apakah kegiatan, produk dan jasa yang dihasilkan menimbulkan dampak penting yang negatif terhadap lingkungan?.
2. Apakah perusahaan mempunyai prosedur untuk mengevaluasi dampak terhadap lingkungan?.
3. Apakah lokasi Industri memerlukan pertimbangan lingkungan yang khusus, misalnya wilayah lingkungan yang peka?.
4. Bagaimana mengantisipasi tiap perubahan kegiatan, produk, dan jasa yang dapat mempengaruhi aspek lingkungan atau dampak yang berkaitan?.
5. Seberapa besar dampak penting terhadap lingkungan apabila terjadi kegagalan proses?.
6. Apakah dampak penting terhadap lingkungan berada dalam lingkup : lokal, regional atau global.
Rangkuman :
Kasus pencemaran logam berat Merkuri (Hg) di perairan Barat Daya Kyushu Minamata Jepang, kasus pencemaran logam berat Cadmium (Cd) di sungai Jintsu Toyama Jepang, kasus pencemaran logam berat Chromium (Cr) di Pulau Hokkaido Jepang, kasus pencemaran logam berat Cobalt (Co) di kota Nebraska dan Ohama Amerika Serikat. Dugaan pencemaran logam berat terhadap lingkungan di Teluk Buyat Minhasa Manado oleh PT.Newmont Minahasa Raya, menjadi pelajaran yang sangat berharga yang harus disadari dan mengingatkan kita betapa pentingnya memelihara lingkungan. Pencemaran lingkungan sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pernyataan bahwa kegiatan Industri dan Teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, pernyataan ini ada benarnya, akan tetapi berdampak negatif bila dalam kegiatan tersebut menimbulkan pencemaran berat terhadap lingkungan.
Hal yang terpenting dalam menjaga kualitas lingkungan adalah ; Manusia ingin memperoleh dan meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan hidup sehingga harus terlibat dalam usaha mengatasi dampak pencemaran lingkungan. Berkurangnya daya dukung alam akan berakibat pada menurunnya kualitas hidup manusia, sehingga daya dukung alam harus dijaga agar tetap dapat memberikan nilai bagi kehidupan manusia. Kemajuan Industri dan Teknologi yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan dapat menimbulkan berbagai dampak yang pencemaran udara, air dan daratan yang telah melewati ambang batas baku mutu adalah penyebab utama menurunnya kualitas hidup manusia.
Pencemaran lingkungan sudah diketahui komponennya termasuk sumbernya. Yang menjadi masalah adalah bila pengaturan dan pengawasan dari yang berwenang tidak dilaksanakan dengan baik. Penanggulangan pencemaran lingkungan dapat saja berjalan dengan baik bila ada niat, kesungguhan dan tanggungjawab moral dari pelaku atau penyebab pencemaran lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar